Senin, 10 Agustus 2015

Kiseki (Miracle)




Miracle

            Mendengar kata keajaiban, teman-teman pasti mendeskripsikannya sebagai sesuatu yang luar biasa. Keajaiban sering dideskripsikan sebagai sesuatu yang luar biasa. Selalu identik dengan keberhasilan, kesembuhan, dan kebahagiaan. Memang hal itu lumrah bagi kebanyakan orang. Jika dipandang dari sudut pandang lain, pernahkah kita menganggap kegagalan kita sebagai sebuah keajaiban ? Mungkin sebagian dari kalian atau bahkan seluruhnya menganggap tulisan ini aneh. Dari mana sebuah kegagalan yang sangat memalukan itu disebut sebagai sebuah keajaiban ? Miracle ? Non sense !
            Memang terkadang bagi kita termasuk saya sendiri, keajaiban itu adalah sebuah berkah yang selalu kita cari. Kita inginkan. Kita butuhkan mungkin. Orang sakit parah tiba-tiba sembuh, itu keajaiban. Orang yang kurang mampu dalam masalah intelegensi dapat berhasil di jalannya sendiri, itu keajaiban. Orang yang kurang mampu dalam masalah finansial dapat menjadi kaya, itu keajaiban. Orang yang mengalami gangguan kejiwaan dapat sembuh adalah keajaiban. Orang yang gagal dalam usahanya jugakah mengalami keajaiban ?
            Seseorang pernah berkata keajaiban adalah nama lain dari usaha. Ya memang betul. Keajaiban itu memang harus dibentuk bukan ditunggu. Semua ada prosesnya. Melalui banyak tangisan dan kesedihan. Keajaiban bukan sesuatu yang hadir tiba-tiba. Dia muncul dari proses berusaha, berdoa, dan menyerahkan semua hasilnya pada Tuhan. Tuhan tidak tidur. Tuhan selalu mengerti apa yang tersembunyi dalam hati manusia dan apa keinginan terdalam manusia. Keajaiban mungkin Tuhan munculkan dalam sebuah kegagalan. Mengapa bisa ? Tidak mungkin. Ada-ada saja. Begitu segelintir celetukan orang-orang.
            Coba sekali lagi kita pikirkan. Saat kita gagal, kita berada di dasar. Kita akan menjadi orang yang lebih sadar akan kekurangan kita. Tidak mudah menjadi orang yang congkak. Tidak menjadi orang yang tinggi hati. Kita akan sadar dan memulai lagi dari awal. Banyak sekali yang akan kita lalui. Perlahan-lahan karakter tidak mudah menyerah dan bekerja keras akan terbentuk dalam diri kita. Mulai dari awal, kita akan menemukan semangat yang lebih besar dari yang dimiliki orang yang langsung berhasil. Kita akan menemukan banyak teman yang membantu kita baik dengan dorongan semangat maupun celaan yang menyakitkan dan pedas.
            Kita akan menemukan semua yang indah jika kita bersikap bijaksana. Mungkin kita akan mempelajari lebih banyak hal dibandingkan orang yang langsung berhasil. Kita akan mempelajari mekanika kehidupan dengan lebih bijaksana dan lebih cermat. Kita menjadi sangat berhati-hati dan lebih berani mengambil keputusan. Kegagalan itu bukan hal yang menakutkan. Memang menyakitkan di awal tapi kegagalan menempah kita menjadi sosok yang lebih baik. Kegagalan mengajarkan kita banyak hal. Saya memang termasuk orang yang sering mengalami kegagalan dan jatuh berulang kali pada banyak kesempatan tapi hati saya sudah berlatih untuk bangkit setiap kali gagal. Gagal bukan hal yang harus dibenci tapi gagal harus kita jadikan senjata untuk lebih baik lagi.
            Mungkin di antara kita gagal meraih perguruan tinggi, sekolah yang diinginkan tapi pernahkah kalian tahu Tuhan selalu memberi jalan yang terbaik untuk kesuksesan kita ? Yang harus kita lakukan adalah evaluasi diri kita. Cari kelemahan dan kelebihan kita. Perbaiki cara pandang kita. Lebih banyak berdoa dan memohon ampun pada Tuhan karena sering melupakannya. Bangkit lagi. Berusaha lagi dan terus berusaha. Sukses itu bisa diraih siapa saja tanpa memandang golongan, ras, kasta, agama, bangsa, atau negara. Sukses akan datang jika kita bisa berjuang lagi dan berlari mengejar tujuan dan mimpi kita.
            Jadi kegagalan itu bukan hal yang menakutkan tapi kegagalan adalah keajaiban yang Tuhan berikan agar kita lebih baik lagi. Lebih dewasa dan berpikir jernih. Jadi ubah kegagalanmu menjadi bintang keberhasilan. Saat ini berubahlah dan berlarilah menuju kesuksesanmu.