Jumat, 20 November 2015

Serangan di Paris dan Nasib Para Kaum Muslim



            Banyak terngiang di benakku, apa yang sebenarnya mereka, para pelaku tindakan terorisme pikirkan ? Kenapa di benak mereka hanya ada peperangan dan anti-barat ? Apa yang salah dari mereka ? Memang Negara Barat dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya konflik di Timur Tengah dan hal-hal yang lain. Sebelumnya apa pernah mereka melihat tindakan yang akan mereka lalukan membuat antipati terhadap kondisi kaum muslim di sana ? Islam itu adalah agama perdamaian. Kita hanya boleh mengangkat senjata saat kita benar-benar diserang. Sebelum mengangkat senjata dan menyatakan perang, bukankah masih ada jalur diplomatik seperti dialog ? Dibandingkan dengan melakukan aksi-aksi terorisme semacam serangan di Paris, bukankah lebih baik otak para terorisme itu digunakan untuk membangun negerinya agar setara dengan negeri Barat ?
            Islam pernah mengalami abad kejayaan saat Eropa masih dilanda era Dark Middle Age yang saat itu Islam tepatnya Dinasti Abbasyiyah mengembangkan berbagai ilmu yang didapat dari hasil riset perkembangan Yunani sehingga mereka bisa menunjukkan Muslim  bukan hanya hebat karena penyebaran agamanya tetapi juga ilmu pengetahuannya. Kenapa harus dengan kekerasan ? Dengan serangan di Paris bukankah akan menjadikan para kaum muslim dicekam berbagai aksi rasisme dari mereka kelompok anti-Islam sehingga aktivitas mereka bisa terganggu. Ingat Islam bukan hanya ada di Timur Tengah, Turki dan di Asia saja. Islam ada di Eropa dan Amerika. Islam ada di sana sebagai agama minoritas. Para muslim di sana bukan hanya bekerja sebagai pekerja kasar tetapi mereka juga bekerja sebagai seorang guru, siswa, bahkan beberapa pekerjaan yang menunjukkan level keilmuwan mereka.
             Kenapa harus ada aksi terorisme ? Kenapa ? Apa yang dipikirkan para teroris di luar sana ? JIHAD BUKAN TERORISME. Al Qur’an tidak pernah dan tidak sekali-kali mengajarkan adanya pemaksaan dan pengangkatan senjata saat kondisi sedang damai. Tolong pikirkan kondisi para saudara kita yang ada di Eropa sana. Mereka sudah kenyang dengan aksi rasisme dari orang yang terkena islamophobia, apa kalian tega menambah penderitaan mental mereka ? Mungkin mereka para terorisme belum dewasa. Kenapa ? Karena ada saudara mereka yang terkena dampak negatif dari perilaku mereka dan mereka bertindak tanpa berpikir akibat dari perilaku mereka terhadap lingkungan dan identitas keagamaan mereka. Allah tidak pernah memerintahkan kita melakukan kekerasaan dengan alasan kebencian semata karena kebencian yang timbul di hati kita justru menyebabkan kita akan selalu berada di bawah hal atau orang yang kita benci. Benci berarti tanda kita tidak mampu dan itu membuat kita selalu di bawah dan akan terus di bawah meski sekeras apa pun kita berusaha. ISLAM ADALAH AGAMA DAMAI. KAMI, PARA MUSLIM BUKAN TERORIS. I AM MUSLIM AND I AM NOT TERORIST. I AM MUSLIM AND I WANT TO SHOW YOU HOW I DESCRIBE MY NAME IN HISTORY IF I AM MUSLIM WHO EXCEL EXCEEDS WHAT IS IN MY DREAMS THE WAY I LEARNED AND CONTINUE TO EXCEL IN ACADEMICS. 

              Ingat Firman Allah dalam Al Qur’an : 


"Diwajibkan atas kamu berperang padahal (berperang) itu adalah sesuatu yang kamu benci. 

Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi (pula) 
kamu menyukai sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Allah mengetahui, sedang kamu 
tidak mengetahui." (QS al-Baqarah [2]: 216).
"Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi (untuk berperang membela diri), 
karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah Mahakuasa dalam 
hal memenangkan mereka." (QS al-Hajj [22]: 39).
Ingat perang hanya saat kita benar-benar tersakiti dan agama kita diinjak-injak. Sebelum itu kita 
harus dalam fase bersabar dan menunjukkan kehebatan kita dengan cara kita berprestasi.
 Gunjingan itu pasti ada dan akan terus ada. Akan tetapi bukankah Allah menyuruh kita bersabar ? 
Muslim itu terkenal dengan kesabarannya. 
               Kekerasan hanya menjadikan kita dianggap barbar dan tidak punya aturan. Jadi bukankah 
lebih baik kita berprestasi ? Kita agama damai. Jihad bukan hanya mengangkat senjata tetapi jihad 
bisa kita lakukan dengan cara belajar dan memberi sumbangsi keilmuwan terhadap dunia. Muslim 
di Eropa dan negara minoritas muslim adalah agen yang memperkenalkan kalau Islam bukan 
Teroris tetapi Islam adalah agama yang damai. Mereka agen yang merubah pandangan para 
pembenci Islam menjadi pencinta Islam. Mereka agen dakwah sesungguhnya. Banyak dari mereka 
teguh dengan syariatnya, menjalankan semua perintah Allah di tengah lingkungan yang
 mempersulit mereka. Kita sering mengganggap dakwah kita sudah cukup, tapi lihat mereka,
 para muslim Eropa ? Mereka menjalankan syariat dengan teguh. 

              Kita saja yang berada di negara yang bebas melakukan kegiatan religi kita saja, 
muslim Indonesia banyak yang malas tetapi lihat mereka saudara kita di Eropa, Jepang, Amerika,
mereka bekerja keras demi kemajuan ilmu dan juga menjalankan syariat. Memang mereka 
di antaranya baru saja memeluk islam tetapi langkah dakwah mereka lebih tinggi dari kita. 
Langkah mereka bukan dakwah melalui lisan tetapi dengan perbuatan dan prestasi mereka. Islam 
agama yang membuat semua orang bisa tetap berprestasi dan Islam adalah agama damai. 
Semoga suatu hari nanti para teroris yang mengatasnamakan islam tahu dan sadar juga meminta 
maaf pada setiap umat Islam kalau mereka salah dan mereka pantas dihukum. Semoga mereka, para
 teroris sadar sebelum Allah memberikan azab pedih selama di alam kubur dan akhirat. Islam 
BUKAN agama yang menyuruh menumpahkan darah tetapi Agama yang Mengajarkan Kita untuk 
Memuliakan Sesama Manusia dan Menyebarkan Kedamaian. Islam adalah Agama Damai.
              

Tidak ada komentar: