Darah (Part. 1)
Ketemu lagi di postinganku kali ini. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu materi yang ada di silabus / kisi-kisi OSN dan olimpiade biologi tentunya. Ok, back to materi.
Sistem sirkulasi atau yang biasa dikenal dengan sistem peredaran darah ini mempunyai beberapa aspek yang masuk dalam silabus olimpiade biologi pada umumnya. Biasanya materi dari anatomi dan fisiologi hewan itu memegang prosentase terbanyak (25 % dari jumlah soal yang ada) atau bisa setara dengan materi lain seperti biologi sel dan molekuler, genetika, dan anatomi dan fisiologi tumbuhan (15 - 20 %, *biasanya sih kalau gak 25 % ya 20 %. tergantung pembuat soal sih*).
Nah, dalam sistem sirkulasi ada 3 aspek atau 3 hal penting yang ada dalam soal olimpiade pada umumnya.
- Darah : plasma darah, sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, organel darah lainnya.
- Sirkulasi
- Sistem limfatik : cairan - cairan jaringan dan limpa
Darah dan Komposisinya
1. Susunan darah
- Plasma darah
Susunan :
- 90 - 91,5 % air
- 8,5 - 9 % zat terlarut
Dalam zat terlarut terdapat
4 % serum albumin
2,7 % serum globulin
0.3 % fibrinogen
Sisanya zat lain seperti ion Na+, K+, Cl-
Dari ketiga data prosentase dari susunan plasma darah itu aku dapat dari ekskul olimpiade bio di sekolah.
Ion yang terdapat dalam darah : Na+, K+, Cl-
Penjelasan :
- Antibodi : bagian yang mengikat antigen
- Serum : plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen. Serum yang ada pada darah tiap orang tidak sama karena protein yang dibentuk berbeda.
- Globulin : jenis serum yang membentuk antibodi dalam darah.
- Fibrinogen : bagian plasma darah yang membantu proses penutupan luka.
2. Sel darah
Eritrosit, leukosit, dan trombosit dibuat oleh sum-sum tulang belakang/stem sel
- Eritrosit
Fungsi utamanya adalah pengangkutan oksigen dan dengan tingkat yang lebih rendah yaitu karbondioksida, ion hidrogen dalam darah. Oksigen yang didalamnya terdapat hemoglobin.
Hemoglobin didalamnya terdapat dua bagian :
a. globin : suatu protein yang terbentuk dari rantai poplitida yang sangat berlipat-lipat
b. gugus heme : empat gugus protein yang mengandung besi.
Pembentukan Eritrosit :
Turunan sel eritrosit menjadi sel induk pluripoten yang kemudian berdiferensiasi menjadi proetoblas (sel dengan kromatin jarang, setengah nucleolus dan sito.basofilik) membelah menjadi sel lebih kecil menjadi eritoblas basofilik
( dengan cincin sitoplasma basofilik dan inti yang lebih padat tanpa
nukleous yang jelas), kemudian sel berubah menjadi lebih kecil lagi
yaitu eritoblas polikromatofilik (memperlihatkan kurangnya
ribosom basofilik dan peningkatan kadar hemoglobin asidofilik didalam
sitoplasmanya) dengan berlanjutnya diferensiasi sel terus mengecil,
pemadatan material inti dan sitoplasma eusinofilik yang lebih beragam,
yang disebut eritoblas ortokromatofilik (normoblas). Setelah mengeluarkan intinya atau hilangnya inti dididalam pembentukan eritrosit ini menjadi retikulosit. Sitoplasmanya kehilangan ribosom dan berubah menjadi eritrosit matang.
Eritropoiesis.
Eritropoiesis, yaitu proses pembentukan darah khususnya darah merah (eritrosit). Proses ini dimulai dengan terbentuknya proeritroblas yang berasal dari sel hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan proliferasi ribosom (penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin. Akhirnya, inti sel dikeluarkan, membuat depresi pada bagian pusat sel. Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan retikulosit, yang masih mengandung beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik, memasuki aliran darah dan kemudian berkembang menjadi eritrosit dewasa setelah 1-2 hari.
Eritropoiesis, yaitu proses pembentukan darah khususnya darah merah (eritrosit). Proses ini dimulai dengan terbentuknya proeritroblas yang berasal dari sel hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan proliferasi ribosom (penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin. Akhirnya, inti sel dikeluarkan, membuat depresi pada bagian pusat sel. Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan retikulosit, yang masih mengandung beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik, memasuki aliran darah dan kemudian berkembang menjadi eritrosit dewasa setelah 1-2 hari.
Eritropoietin : hormon yang merangsang sum-sum tulang untuk lebih banyak membentuk sel darah merah. Hormon ini mampu terbentuk secara alami karena faktor alamiah seperti suhu dingin dan faktor lainnya. Sedangkan mampu terbentuk karena rangsangan dari luar misalnya karena pengaruh obat-obatan, dopping, dan sebab lainnya.
Ok. Sampai di sini dulu postinganku soal darah. Nanti akan aku sambung lagi. See you next time.
Sumber :
- http://biologyinmind.blogspot.com/2012/09/tahap-proses-pembentukan-darah-manusia.html
- http://harianika.blogspot.com/2011/11/hematopoesis-proses-pembentukan-darah.html
1 komentar:
bagus
Posting Komentar